Kunjungan Badan Riset Inovasi Nasional ke Sekretariat e-KPB Guna Untuk Penilaian Inovasi Daerah dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2024
Bandar Lampung—Sekretariat e-KPB menerima kunjungan dari Badan Riset Inovasi Nasional guan menilai Inovasi Daerah dan Pemberian Penghargaan Innovative Goverment Award (IGA) 2024. Kegiatan Berlangsung di Sekretariat e-KPB, Jl. Way Rarem, Pahoman, Kec. Tlk. Betung Utara, Kota Bandar Lampung, 11 November 2024.
Kegiatan yang dihadiri oleh Tenaga Ahli Gubernur Bidang IT Dr.Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, IPU, ASEAN.Eng, Kepala Dinas KPTPH Ir. Bani Ispriyanto, MM, Kepala Dinas Perindustian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Dra. Evie Fatmawaty M.Si, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, kabid Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Imam Komatira S.Pi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabid Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Bertilia, S.P.,M.P, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi
Provinsi Lampung yang mewakili, Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Perwakilan bank Lampung, Perwakilan Jasindo, Perwakilan BPJS, Perwakilan Distributor Pupuk, Perwakilan Kios, dan peserta e-KPB 15 kabupaten/kota Provinsi Lampung.
Penilaian BRIN mencakup beberapa aspek utama, antara lain:
1. Kualitas Penelitian
BRIN menilai kualitas riset yang dilakukan oleh institusi atau individu berdasarkan sejumlah indikator seperti:
- Inovasi: Sejauh mana hasil penelitian memberikan kontribusi baru dan berdampak pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berada di Provinsi lampung.
- Relevansi: Apakah riset tersebut menjawab tantangan atau kebutuhan masyarakat, industri, atau pemerintahan, terutama dalam konteks pembangunan nasional.
- Publikasi: Frekuensi dan kualitas publikasi ilmiah yang dihasilkan, serta pengaruhnya dalam komunitas akademik di Lampung.
2. Keterlibatan Stakeholder
BRIN juga menilai sejauh mana berbagai pihak, seperti pemerintah, industri, dan masyarakat, terlibat dalam riset dan inovasi. Penilaian ini mencakup kemitraan antara dunia riset dengan sektor-sektor lain untuk mendorong adopsi teknologi dan inovasi di lapangan.
3. Manajemen dan Pengelolaan
Penilaian terhadap manajemen penelitian meliputi apakah proyek riset dilaksanakan secara efisien dan efektif, termasuk pengelolaan anggaran, sumber daya manusia, dan fasilitas yang mendukung.
4. Implementasi dan Dampak
BRIN mengukur seberapa efektif hasil penelitian diterapkan dalam praktik, baik dalam bentuk produk baru, proses, atau kebijakan publik yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan menjadi faktor penilaian yang penting.
5. Sumber Daya dan Infrastruktur
Infrastruktur penelitian dan pengembangan, termasuk fasilitas laboratorium, perangkat keras dan lunak yang digunakan, serta akses terhadap data dan informasi, juga menjadi aspek yang dinilai. Selain itu, kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) riset di Indonesia turut menjadi faktor penting dalam penilaian.
6. Keberlanjutan dan Skalabilitas
BRIN menilai apakah riset yang dilakukan berpotensi untuk berkembang lebih lanjut atau dapat diskalakan. Penilaian ini melibatkan prospek jangka panjang dari riset yang dilakukan, baik dari sisi pembiayaan, kemitraan, maupun potensi pasar.
7. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dalam beberapa program, BRIN menetapkan indikator kinerja utama (IKU) untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja penelitian dan inovasi. IKU ini mencakup target-target terukur yang harus dipenuhi oleh lembaga riset atau program tertentu.
8. Kolaborasi Internasional
Salah satu aspek yang juga menjadi perhatian BRIN adalah kolaborasi internasional dalam riset dan inovasi. Kemitraan dengan lembaga riset global, organisasi internasional, serta partisipasi dalam konferensi dan publikasi internasional menjadi indikator penting dalam penilaian.
Implementasi dalam Kebijakan
Berdasarkan hasil penilaian ini, BRIN dapat memberikan rekomendasi atau keputusan terkait alokasi dana riset, pembentukan kebijakan, atau dukungan lainnya yang diperlukan untuk mempercepat inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia. Keputusan-keputusan tersebut dapat mencakup pemberian hibah, pengembangan kapasitas, atau penyusunan regulasi untuk memperlancar proses riset dan inovasi.
Penilaian Program Riset Nasional
BRIN juga terlibat dalam penilaian program riset nasional, seperti Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) yang bertujuan untuk memprioritaskan area riset yang memiliki dampak strategis terhadap pembangunan nasional. Penilaian program ini dilakukan untuk menilai sejauh mana pencapaian dari prioritas riset yang telah ditetapkan, serta menyesuaikan dengan dinamika dan tantangan yang dihadapi.
Tantangan dalam Penilaian
BRIN menghadapi sejumlah tantangan dalam melakukan penilaian, seperti:
- Keterbatasan Data: Meskipun Indonesia memiliki berbagai program riset, data terkait hasil riset seringkali tidak terorganisir dengan baik atau tidak mudah diakses.
- Keterbatasan Sumber Daya: Sumber daya yang terbatas, baik dalam hal dana maupun SDM, bisa mempengaruhi kemampuan BRIN untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh.
- Koordinasi antar Lembaga: BRIN perlu berkoordinasi dengan berbagai lembaga riset dan universitas yang tersebar di seluruh Indonesia, yang kadang menghadapi kendala dalam hal sinergi dan kolaborasi yang efektif.
Dengan Kesimpulan
Penilaian yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertujuan untuk memastikan bahwa riset dan inovasi yang dilakukan di Indonesia memberikan manfaat maksimal, baik dalam aspek ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, maupun ekonomi. Dengan penilaian yang komprehensif, BRIN dapat menentukan kebijakan yang tepat untuk mempercepat kemajuan inovasi dan riset di Indonesia serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional Khususnya di Provinsi Lampung.