Musyawarah Pembangunan Pertanian Tahun 2024
Bandar Lampung-- Dinas Ketahanan tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi lampung Menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Tahun 2024, Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Selasa, 23 April 2024 bertempatkan di ROom Meeting lt.2 Novotel Bandar Lampung.
kegiatan yang dibuka oleh Gubernur Lampung, yang diwakili oleh Staff Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, menyampaikan. Ketersediaan pangan dan stabilitas harga menjadi persoalan krusial seiring meningkatnya jumlah penduduk. Untuk itu, sinergi dan konsolidasi penting untuk mewujudkan kemajuan sektor pertanian Lampung.
“Sinergi dan konsolidasi seluruh stakeholder, baik on farm maupun off farm wajib dilakukan simultan baik di sisi hulu maupun hilir,” ujar Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Zainal Abidin, saat mewakili Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, dalam agenda musrenbangtan sektor ketahanan pangan, tanaman pangan, dan hortikultura Lampung di Hotel Novotel, Selasa (23/4).
Pertanian menjadi sektor yang mendominasi perekonomian Lampung dengan kontribusi terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) 27,29 persen pada 2023, dan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 109,32.
Oleh karena itu, pembangunan dan pengembangan sektor pertanian harus semakin ditingkatkan karena memberi dampak positif bagi perekonomian sebagian besar masyarakat Lampung. “Pembangunan pertanian akan paralel dengan pencapaian upaya kerja bagi masyarakat Lampung yang selanjutnya memberi dampak bagi ekonomi,” katanya.
Lampung memiliki indeks ketahanan pangan (IKP) 81,56 atau meningkat 3,75 persen pada 2023 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara produksi padi 3,2 juta ton GKP dari total luas panen 530.108 hektare pada 2023. Capaian tersebut didukung keberadaan alokasi APBN dan APBD melalui berbagai fasilitasi sarana produksi pertanian maupun program lainnya.
Zainal Abidin menekankan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/ kota, dan insan sektor pertanian memegang peranan strategis. “Ini terlaksana dengan kerja sama pemerintah dengan para penyuluh, perbankan, masyarakat, petani dan stakeholder. Walau begitu, berbagai permasalahan dan tantangan di sektor pertanian harus segera ditindaklanjuti agar target pembangunan sektor pertanian tercapai, ujarnya.